Pengertian Jaringan
Nirkabel
Jaringan nirkabel adalah sekumpulan
komputer yang saling berhubungan melalui media penghubung udara dan dapat
bekerja sama dengan berbagi fasilitas satu sama lainnya hingga membentuk sebuah
kelompok. Sebuah jaringan perlu dibentuk agar dapat menggunakan
fasilitas-fasilitas secara bersamaan dengan ratusan komputer lainnya yang
terhubung kedalam jaringan tersebut.
Jaringan nirkabel pada prinsipnya
sama dengan jaringan komputer biasa menggunakan kabel. Yang membedakan antara
keduanya hanyalah media yang digunakan. Jaringan nirkabel menggunakan media
udara (gelombang radio) sebagai jalur lalu lintas data.
Ada beberapa hal yang mendorong
terjadinya pengembangan teknologi nirkabel untuk komputer, antara lain karena
munculnya perangkat-perangkat berbasis gelombang radio, seperti walki talkie,
remote control, handpone, gadget serta peralatan radio lainnya yang menandai
dimulainya proses komunikasi tanpa kabel ini dan adanya kebutuhan untuk
menjadikan komputer sebagai barang yang mudah dibawa (mobile) dan mudah
dihubungkan dengan jaringan yang sudah ada.
Jaringan nirkabel memiliki beberapa keunggulan diantaranya sebagai berikut
:
1.
Pemeliharaan murah
2. Infrastruktur
berdimensi kecil
3.
Pembangunan cepat
4. Mudah dan
murah untuk direlokasi dan mendukung portabilitas
5. Koneksi
internet akses 24 jam
6. Akses
internet yang cepat
7. Bebas
tanpa pulsa telepon
Namun jaringan nirkabel juga memiliki beberapa kelemahan yaitu :
1. Biaya
peralatan mahal
2. Delay
yang sangat besar
3. Kesulitan
karena masalah propagasi radio
4. Keamanan
data
5. Kapasitas
jaringan karena keterbatasan spectrum
Jenis-jenis wireless
1. Wireless Wide Area Networks (WWAN)
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna
untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi
ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau
negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan
oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal
dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di
dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet
Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha
sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang
akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga.
ITU juga secara aktif dalam mempromosikan pembuatan standar global bagi
teknologi 3G.
2. Wireless Metropolitan Area Networks (WMAN)
Teknologi WMAN memungkinkan pengguna
untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area
metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau
pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau
kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat
bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif
ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan
gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses
nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan
hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang
berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local
multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok
kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat
spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
3. Wireless Local Area Networks (WLAN)
Teknologi WLAN membolehkan pengguna
untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya,
dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti
bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana
instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun
sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada
berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan
dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan
network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel
yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang
ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc),
beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk
suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak
memerlukan akses ke sumber daya jaringan.
Pada tahun 1997, IEEE meng-approve
standar 802.11 untuk WLAN, yang mana menspesifikasikan suatu data transfer rate
1 sampai 2 megabits per second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi
standar baru yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11
Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru lainnya
adalah 802.11a, yang mana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan
maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.
4. Wireless Personal Area Networks (WPAN)
Teknologi WPAN membolehkan pengguna
untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana,
seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang
operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu
ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat
ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah.
Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio
untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth
dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini
digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group
(SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun
1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat
dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.
Untuk menstandarisasi pembangunan
dari teknologi WPAN, IEEE telah membangun kelompok kerja 802.15 bagi WPAN.
Kelompok kerja ini membuat standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi
Bluetooth versi 1.0. Tujuan utama dari standarisasi ini adalah untuk mengurangi
kompleksitas, konsumsi daya yang rendah, interoperabilitas dan bisa hidup
berdampingan dengan jaringan 802.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar